Isnin, 10 Januari 2011

BICARA SI PENDOSA YANG TERHINA....


Dengan NamaMU ya Robb..
dengan segala KekuasaanMu,
meliputi seluruh Langit dan bumi...
Sepi.. sepi seorang hamba..
Menunggu jawapan yang pasti..

Apakah harus bagiku untuk meneruskan ...
Langkahan kaki yang lemah ini..
Atau .. hentikan sahaja ...
Bicaralah denganku...
Ku mohon ya Ilahi...
Bicaralah...
Dengan hamba yang lemah ini...
Kerna aku...
Pendosa yang terhina..

Gusarnya di hati.. entah..
Terkadang .. hati seakan ingin meluahkan..
Namun.. rasa malu pada pandangan insani...
Menjadi penghalang..
Apa harus dipendam???
Sehingga menjadi barah...
Ataukah....
Luahkan.. namun pada siapa??
Pada siapa??? .. ku sedar..
Hanya padaMu ya Ilahi...
Mengapa harus meletakkan harapan pada ciptaanMu..
Tapi tidak padaMu???
Kerna aku si pendosa yang terhina...

Dengarlah bicaraku...
Terkadang ingin sahaja terus di simpan...
Namun.. tidakkah itu boleh memberi
Manfaat bagi hambaMu yang lain???
Agar tidak terus alpa dan lalai..
Dengan permainan duniawi..
Dengarlah bicaraku ya Ilahi..
Hanya kerna aku si pendosa yang terhina....


Bukan sekali.. juga bukan dua kali..
Kata-kata manusia..
Menusuk qolb ku yang sememangnya lemah...
Walaupun ada yang berkata..
Usah di pedulikan kata-kata mereka..
Dengarlah.. jangan di simpan...
Jadikan ia sebagai ‘ibroh...
Namun sampai bila harus bersabar???

Bicaralah denganku ya Muhaimin..
Kerna aku pendosa yang terhina...
Sehinggalah.. satu saat... satu ketika
Aku si pendosa yang terhina...
Sedar... ya.. aku sedar...
Sungguh.. ISLAM itu tidaklah membebankan...
Manualnya untuk setiap jiwa-jiwa yang hidup..
Punya ‘akal untuk terus memikirkan kebesaran sang Pencipta...
Terus mentarbiyah jiwa-jiwa itu..
Menuju keikhlasan....

Namun... aku si pendosa yang terhina ini...
Mengerti...
Hati manusia... siapa yang mampu menekanya??
Siapa yang mampu mengerti....
Hitam pekatnya hati tersebut???
Biarpun terzahir putih sucinya..
Rahsianya..menjadi dakapan Maha Mengetahui....

Ya Ilahi....
Bicaralah dengan ku....
Bukan semua hati ini ingin meluah..
Cuma sebuah harapan mampu memberikan pengajaran...
Dalam menghidupkan syariat Maha Berkuasa..
Apalah ertinya sebuah gerakan tanpa ada harapan di sisinya...
Kosongnya jiwa tanpa ada suara di sisinya...

Melakar..mencoret.. jua terus mencatat..
Memahami tinta Allah SWT..
Dari bentangan alamNya..
Menari tinta meluahkan rasa..
Tiada tujuan lain...
Melainkan untuk meraih jiwa tangga redhaNya..

Bicaralah denganku ya Allah...
Segala-galanya di persembahkan untukMu..
Dengan sebuah harapan dan tujuan yang pasti...
MardhotILLAH..
Mendambakan keikhlasan...
Agar ianya mampu memeluk erat jiwa seorang hamba...
Akulah hamba itu...
Si pendosa yang terhina....

Tiada ulasan:

Catat Ulasan