Jumaat, 4 November 2011

ANDAI DIMAKAMKAN AKU HARI NI


Ya Allah… Inilah hamba-Mu
yang meratap mengharap percikan cinta-Mu
Engkau tahu
betapa jelaga nista terus memburu
dosa dan dosa dan dosa
melagukan sonata hawa nafsu
kelu lidahku untuk mengaku di hadapan-Mu
malu jiwaku untuk menatap-Mu
.
Ya Allah…
Dalam gundah penuh ragu aku menghampiri-Mu
Menatap diriku sendiri yang selalu berpaling
Sesekali dosa-dosa kusesali
Tetapi berjuta kali kuulangi
Betapa daku harus menghadap-Mu
Sedang seluruh syaraf batinku hanyalah kisah kepalsuan
Sungguh tiada yang mendesakku, kecuali sebuah pengampunan-Mu

Aku Dimakamkan Hari Ini
AKU DI MAKAMKAN HARI INI
Perlahan, tubuhku ditutup tanah,

perlahan, semua pergi meninggalkanku,
masih terdengar jelas langkah-langkah terakhir mereka
aku sendirian, di tempat gelap yang tak pernah terbayang,
sendiri, menunggu keputusan…
.

Isetri, belahan hati, belahan jiwa pun pergi,
Anak, yang di tubuhnya darahku mengalir, tak juga tinggal,
Apalah lagi sekedar tangan kanan, kawan dekat,
rekan bisnis, atau orang-orang lain,
aku bukan siapa-siapa lagi bagi mereka.
.

Isteriku menangis, sangat pedih, aku pun demikian,
Anakku menangis, tak kalah sedih, dan aku juga,
Tangan kananku menghibur mereka,
kawan dekatku berkirim bunga dan ucapan,
tetapi aku tetap sendiri, disini,
menunggu perhitungan…
.

Menyesal sudah tak mungkin,
Taubat tak lagi dianggap,
dan ma’af pun tak bakal didengar,
aku benar-benar harus sendiri…
.

Tuhanku,
(entah dari mana kekuatan itu datang,
setelah sekian lama aku tak lagi dekat dengan-Nya),
jika kau beri aku satu lagi kesempatan,
jika kau pinjamkan lagi beberapa hari milik-Mu,
beberapa hari saja…
.

Aku harus berkeliling, memohon ma’af pada mereka,
yang selama ini telah merasakan zalimku,
yang selama ini sengsara karena aku,
yang tertindas dalam kuasaku.
yang selama ini telah aku sakiti hati nya
yang selama ini telah aku bohongi
.

Aku harus kembalikan, semua harta kotor ini,
yang kukumpulkan dengan wajah gembira,
yang kukuras dari sumber yang tak jelas,
yang kumakan, bahkan yang kutelan.
Aku harus tuntaskan janji janji palsu yg sering ku umbar dulu
.

Dan Tuhan,
beri lagi aku beberapa hari milik-Mu,
untuk berbakti kepada ayah dan ibu tercinta ,
teringat kata kata kasar dan keras yg menyakitkan hati mereka ,
maafkan aku ayah dan ibu ,
mengapa tak kusadari betapa besar kasih sayang mu
beri juga aku waktu,
untuk berkumpul dengan istri dan anakku,
untuk sungguh sungguh beramal soleh ,
Aku sungguh ingin bersujud dihadap-Mu,
bersama mereka…
.

Begitu sesal diri ini
karena hari hari telah berlalu tanpa makna
penuh kesia-siaan
kesenangan yg pernah kuraih dulu, tak ada artinya
sama sekali mengapa ku sia sia saja ,
waktu hidup yg hanya sekali itu
andai ku bisa putar ulang waktu itu…
.

Aku dimakamkan hari ini,
dan semua menjadi tak terma’afkan,
dan semua menjadi terlambat,
dan aku harus sendiri,
untuk waktu yang tak terbayangkan…

Tiada ulasan:

Catat Ulasan